Hijaukan Kembali Kerusakan Lahan Mangrove di Tukad Mati, Bali, Mowilex Donasikan 5.000 Pohon Untuk Rehabilitasi
- Penanaman 5.000 bibit pohon mangrove menjawab kebutuhan dari Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari untuk melakukan penanaman pada area yang gundul di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Mati, Bali.
- Rangkaian program penanaman 50.000 pohon oleh Mowilex mendapatkan dukungan besar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
- Penanaman bibit pohon mangrove merupakan salah satu upaya mitigasi perubahan iklim dan bagian dari program inisiatif keberlanjutan Mowilex dimana pengurangan emisi karbon dan konservasi laut ada di dalamnya.
Denpasar, 21 Februari 2020 – Berbeda dengan kebutuhan lahan di Kampung Ilmu, Purwakarta, PT Mowilex Indonesia (Mowilex) pada hari ini kembali melanjutkan penanaman pohon dalam menjawab kebutuhan dari Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari dalam melakukan penanaman bibit mangrove pada bagian daerah aliran sungai (DAS) Tukad Mati, Bali yang rusak dan gundul. Penanaman bibit pohon tersebut sekaligus merupakan rangkaian program menuju ulang tahun Mowilex yang ke 50 pada tanggal 22 Maret 2020.
50 tahun memliki makna mendalam bagi Mowilex yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Mowilex sendiri telah menjadi pelopor dalam pengembangan praktik ramah lingkungan sejak hari pertama beroperasi (1970), menjadi yang pertama memproduksi cat berbasis air di Indonesia dan perusahaan cat Indonesia pertama yang memiliki sertifikat CarbonNeutral®. Atas sejarah yang telah terukir tersebut, maka Mowilex ingin terus berkontribusi bagi Indonesia dan alamnya lewat berbagai program inisiatif keberlanjutan.
“Ketika kami melakukan diskusi bersama para pegawai tentang bagaimana Mowilex ingin merayakan ulang tahun ke 50, hasilnya sangat menakjubkan dan kami setuju untuk terus melanjutkan program keberlanjutan yang bermanfaat secara langsung bagi masyarakat dan alam Indonesia khususnya,” diwawancara secara terpisah, demikian ujar Niko Safavi, CEO Mowilex. “Tak disangka apa yang ingin kami lakukan ternyata terhubung dengan kebutuhan Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari yang ingin menghijaukan kembali DAS Tukad Mati, Bali yang gundul,” lanjut Niko.
Mewakili Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari, I Nyoman Sukra mengatakan, “saya sangat berterima kasih kepada Mowilex yang telah menyumbangkan 5.000 bibit pohon mangrove dan peduli terhadap kondisi DAS di Tukad Mati, Bali yang gundul,” kata Nyoman.
Pria yang dikenal dengan Jero Mangku Dolphin ini juga memiliki mimpi jika 5.000 pohon tersebut telah tumbuh besar, ia ingin bersama para nelayan Patasari mengembangkan ekowisata dan juga dapat menjadi tempat untuk mempelajari berbagai hal yang terkait dengan mangrove. “Suatu kebanggaan tersendiri buat kami jika nanti ada yang datang mengunjungi tempat ini, saya bisa bercerita bahwa ini merupakan salah satu kontribusi perusahaan sebesar Mowilex yang berusia 50 tahun,” tutup nyoman.
Tukad Mati merupakan aliran sungai memiliki fungsi utama sebagai drainase wilayah perkotaan, di Bali. Jika area DAS terganggu maka dapat berimbas kepada daerah sekitar yang dapat menyebabkan banjir ke berbagai lokasi, sebutlah daerah kawasan Kuta dan Seminyak, Bali yang termasuk pernah merasakan hal ini.
Jo Kumala Dewi, Direktur Kemitraan Kementerian Lingkugan Hidup dan Kehutanan sangat mendukung dan mengapresiasi Mowilex atas bantuannya menanamkan 5.000 bibit pohon mangrove.
“Indonesia dikaruniai ekosistem mangrove terluas dan memiliki tipe mangrove terlengkap di dunia. Maka dari itu dengan upaya inisiatif seperti yang dilakukan oleh Mowilex yang berkolaborasi dengan Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari ini perlu di contoh oleh berbagai pihak, bergotong royong dan semangat seperti itu perlu ditularkan kepada yang lain,” jelasnya.
Selain acara ini dihadiri langsung oleh Kementerian Lingkugan Hidup dan Kehutanan, turut hadir pula para pejabat daearah, instansi setempat, pemuka adat dan mahasiswa dari Jepang. Bibit pohon mangrove yang ditanam pada hari ini berjenis Rhizophora Mucronata, salah satu jenis mangrove dengan tingkat pertumbuhan lebih cepat.
“Bagi Mowilex, pohon memiliki arti yang sangat sakral, karena pohon bisa dibilang sebagai pusat kehidupan dan saat ini Mowilex sedang mempersiapkan kepesertaan masyarakat secara daring agar khalayak dapat berpartisipasi menjadi ‘orang tua asuh’ bagi pohon-pohon yang akan kami tanam selanjutnya,” kata Anna Yesito Wibowo, Chief Marketing Officer Mowilex. Dalam menyambut ulang tahun yang ke 50, Mowilex memiliki komitmen untuk menanam 50.000 bibit (berbagai jenis) pohon disesuaikan dengan kebutuhan lahan di berbagai wilayah di Indonesia.
###
Tentang Mowilex
Mowilex adalah merk cat premium yang diproduksi di Indonesia sejak 1970. Produk-produk PT Mowilex digunakan di berbagai commercial building, hotel, apartemen dan perumahan, serta terkenal karena mudah digunakan dan memiliki kualitas yang tinggi.
Mowilex telah memperoleh penghargaan sebagai Pemenang Pertama Word of Mouth Marketing Award – Decorative Paint Category 2009, 2011 dan 2013, The First Champion Indonesia Original Brand 2014, The First Champion Indonesia Original Brand Category Exterior Paint 2019.
PT Mowilex Indonesia juga merupakan perusahaan manufaktur pertama di Indonesia yang bersertifikat Netral Karbon pada tahun 2019. Pada tahun yang sama, mendapatkan sertifikat Singapore Green Label untuk 5 produk unggulan. Pada awal tahun 2020 Mowilex mendapatkan sertifikat Green Label Indonesia dengan peringkat GOLD dan memiliki rating tertinggi untuk kategori tersebut, untuk 5 produk profesional.
Liza Astiyanti
Brand Communication Section Head
Mowilex Indonesia
Email : media@mowilex.com